Senin, 14 Juni 2010

Ketamakan sifat dari Sekularisme

Hakikat Sekularisme
Menurut Syaikh Taqiyyudin An-Nabhani (Nizhamul Islam 1953) sekularisme
adalah paham yang memisahkan agama dari
kehidupan (fashluddin 'anil hayah) memisahkan agama dari negara.
pemikiran sekularisme berasal dari sejarah gelap eropa barat di abad
pertengahan. saat itu kekusaan para gerejawan
(rijaluddin) mendominasi semua lapangan kehidupan, bahkan termasuk dibidang
ilmu pengtahuan dan tehnologi. Namun
dogmatisme gereja memasung kreativitas yang tumbuh dikalangan bangsa eropa
yang mengalami masa pencerahan (renaissance). termasuk memberangus
hasil-hasil temuan para ilmuwan yang dianggap bertabrakan dengan pendapat
gereja dalam ilmu pengetahuan. konflikpun berjalan sangat panjang, seiring
dengan dominasi kekuasaan gereja dalam negara yang justru secara riil
menyengsarakan masyarakat, para intelektual eropa berkesimpulan masyarakat
harus dibebaskan dari gereja. kompromi yang mereka lakukan sampai pada
pemisahan agama dari gereja. inilah cikal bakal sekularisme. sebagai
legitimasi, mereka munukil bunyi kitab suci mereka : Berikanlah hak kaisar
kepada kaisar dan hak tuhan kepada tuhan (Matius 22:21) dengan pandangan itu
bangsa eropa melahirkan satu tatanan kehidupan yang bebas dari pengaruh
agama nasrani, yakni ideologi kemudian dikenal dengan ideologi kapitalisme.
Dasar ideologi kapitalisme ini adalah sekularisme itu sendiri. yakni
memisahkan agama dari kehidupan dan negara. ideologi kapitalisme telah
menimbulkan persaingan ketat dalam kehidupan ekonomi di kalangan
bangsa-bangsa eropa. lalu mereka melakukan penjajahan keluar eropa, yakni
afrika dan asia mereka yang semula hanya berdagang, dikemudian hari
memerangi, mendominasi, memonopoli, dan mengeksploitasi. pada saat mereka
menjajah negeri-negeri Islam, mereka memandang agama islam seperti agama
nasrani eropa. disinilah letak kesalahan bangsa-bangsa kapitalis barat,
yakni melakukan generasi agama gereja mereka terhadap semua agama, termasuk
islam, oleh karena itu, mereka mencabut berlakunya hukum islam dan
memaksakan penerapan hukum-hukum sekularisme kapitalis itu kepada kaum
muslimin, mereka menerapkan program-program dan kurikulum pendidikan sekular
untuk mencuci otak kaum muslimin sehingga tidak lagi mampu berfikir secara
islami, justru para pelajar kaum muslimin itu berpikir secara sekularis.
merekalah yang dipersiapkan para penjajah itu untuk menggantikan mereka
dikemudian hari memimpin daerah bekas jajahan kaum sekularis kapitalis,
Islam jelas tidak mengenal pemisahan antara urusan ritual dengan urusan
politik.
shalat adalah ibadah yang merupakan bagian dari syariat dimana seluruh umat
islam harus terikat sebagaimana mereka juga terikat kepada syariat dibidang
ekonomi, sosial politik, hankam dsb. dan justru merupakan kekufuran yang
sebenar-benarnya apabila beriman kepada sebagian ajaran islam dan menolak
sebagian yang lain. Allah SWT berfirman : Hai orang-orang yang beriman,
masuklah kamu kedalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turut
langkah-langkah setan. sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu. (QS.
Al-Baqarah 208).
Maka, sekularisme adalah paham yang batil. dan merupakan suatu kebodohan
luar biasa bila umat dan intelektual islam mengikuti sekularisme atau
kelompok sekuler, apalagi turut menyebarkan dan memperjuangkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar